Sketch Exercises

I loved working with Sketch! Coming from a Photoshop background sketch was easy to understand and work with. I love the guides and find them easy to use to align different shapes. The interface was…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




The Falling Fools

Eleanor menuruni tangga didampingi teman dekatnya sejak awal masuk SMA, Arabelle. Terlihat murid-murid berhamburan keluar sekolah. Memang, jam dan bel sudah menunjukkan tanda pulang. Sinar matahari terik menusuk penglihatan Eleanor saat dia berjalan melewati lapangan, bersamaan dengan rasa tercengangnya lantaran seseorang menoyor kepalanya dari belakang.

“Iya Raaa, gue udah bilang ke Pak Heru tap- ANJING”

“Balik sama gue, Nor.” Wajah tanpa dosa milik Kenji melintas didepan Eleanor yang meyakinkan dia bahwa pelaku penoyoran kepala itu adalah Kenji.

“KENJI ANJING”

“Mau gak balik bareng?” Ucap Kenji tanpa memperdulikan celotehan Eleanor.

“Ngapain sih emang? Tumbenan juga lo inisiatif sendiri, gak perlu gue ancem.”

“Tagihan taruhan gak jadi berarti? Yaudah bagus deh duit gue aman sentosa.” Kenji mengejek.

“IHHHH JADI LAHHH. Yaudah ayooo.”

“Dadah, Araaa” Pamit Eleanor ke Arabelle sambil melambaikan tangan kanannya.

“Mas, beli kebab jumbo nya 1 ya, sedeng aja pedesnya”

Setelah beradu mulut perihal tempat makanan yang ingin dikunjungi di motor, akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke Bazar Makanan yang selalu buka pada hari Selasa di daerah Jakarta Selatan. “Udah maunya mie ayam komplit, terus mesen kebab jumbo, apa gak begah.” Cibir Kenji.

“Yehhhh, terserah gue lahhh. Lo tinggal bayar aja oke, gak terima komenan anda. Wleee”, Eleanor menjulurkan lidahnya ke arah Kenji tanda mengejek. Kenji menatap Eleanor dengan kedua matanya yang mengarah ke samping, “Bombastic side eye”.

Setelah memesan makanan tagihan yakni mie ayam komplit dan kebab jumbo serta Kenji yang membeli minuman untuk keduanya, mereka duduk di salah satu meja makan. “Baca doa dulu, Nor.”

“Udah tau kaleeee”

Eleanor menyantap makanannya dengan lahap, membiarkan Kenji yang memandanginya. “Sumpah ini enak bangettt, Ken. Beneran gak mau beli makan??”

“Gak dulu, lagi gak laper.” Kenji menjawab.

“Nih coba dulu deh, sumpah ini enak banget, lo nyesel kalo gak cobain. Ini salah satu mie ayam terenak yang pernah gue makan, baksonya berasa daging bangett.” Eleanor membujuk Kenji dengan semangat yang membara sebab rasa makanan yang fantastis menurutnya.

“Gakk, gue gak laper, Nor.”

“Please sekaliiii ajaa, gak bikin perut lo langsung meledak kok, tenang aja elahh.” Kenji tersenyum tipis, dia memang sudah paham dengan sifat Eleanor yang suka berbagi makanan jika rasa makanan itu enak, bahkan bisa sampai memaksa. Makanya, Kenji memaklumi dan akhirnya menerima tawaran Eleanor. “Yaudah dehh, sekali doang tapi ya,” ucap Kenji pasrah. “Iyaa, satu suap mie ayam, satu suap kebab.”

Eleanor menyuapi Kenji makanannya. “Hmmm…” Raut muka Kenji menampakkan wajah mengejek sambil menganggukkan kepala. “GIMANA?? ENAK KAN??” Tanya Eleanor penuh antusias dan rasa penasaran.

“Lumayan… Enak juga itu baksonya”

“YAKANNNN, ENAK BANGET GILA”

Kenji tertawa kecil hampir tidak terdengar suaranya melihat Eleanor yang kegirangan. Di tengah sesi makan, tiba-tiba Kenji mengeluarkan suaranya.

“Nor.”

“Hm?” Eleanor menjawab dengan mulutnya yang penuh makanan.

“Gue suka sama lo dari kelas 10.” Ucap Kenji tiba-tiba dengan nada santai dan wajah tanpa dosa, lagi. Mendengar pengakuan Kenji yang mendadak, Eleanor membelalakan matanya dan tersedak makanan yang ada didalam mulutnya.

“HAH?!!”

“Gue suka sam-”

“Iya gue denger tapi MAKSUD LO?”

“Yaaa, gue suka sama lo. Dan udah lumayan lama.”

“……ini serius?”

“Yaaa iya..”

“…….”

Eleanor terdiam. Ia tidak tahu harus merespon pengakuan Kenji itu. Tetapi sejujurnya, Eleanor juga sudah lama menyukai Kenji. Hanya saja, Eleanor tidak pernah menyangka Kenji juga menyukai dirinya. Menurut Eleanor, Kenji adalah orang yang supel dan humoris, Eleanor suka itu. Walaupun Kenji juga menyebalkan dan suka bertingkah aneh, Eleanor sebenarnya tidak ada masalah dengan itu. Orang aneh dengan orang aneh lainnya, bukankah akan cocok? Tapi sekali lagi, tidak pernah terpikirkan olehnya bahwa Kenji juga menyukai dirinya.

“Sejak kapan, Ken?”

“Sejak kita kenalan di ekskul, gue udah tertarik sama lo. Ya awalnya tertarik karena lo pinter, dan gue agak merasa tersaingi. Tapi gue sadar, gue suka sama lo.”

“……”

“Gue tau ini tiba-tiba, gue takut nanti di kelas 12 bakalan beda kelas sama lo. Pasti kita bakalan lebih sibuk, dan gue gak akan bisa confess ke lo. I feel comfortable and happy with you, i love hanging out with you. It’s a happy feeling without a pressure because i have to, but because i really am happy. ” Jelas Kenji.

“So, Eleanor..” Kenji sedikit menyondongkan badannya ke arah Eleanor, dan mengulurkan tangan kanannya ke depan.

“I don’t know what you feel about me, but.. will you hang out with me for the rest of your life?”

“You know, Ken.. I really like you since we first met. I just.. never thought that you would feel the same way.” Eleanor mengeluarkan curahan hati yang telah lama dia sembunyikan dari semua orang, sebelumnya hanya dirinya dan Tuhan yang tahu.

“And.. yes. Yes, i would love to hang out with you for my whole life.”

Eleanor menerima uluran tangan dari Kenji. Senyuman merekah pada bibir kedua insan yang saling jatuh cinta itu. Walaupun mereka tidak tahu menahu perihal perasaan yang keduanya pendam, tetapi Tuhan mengizinkan mereka untuk mengaku dan tidak tenggelam dalam penyesalan di akhir.

Add a comment

Related posts:

How can you integrate Facebook Ad Leads with other apps to automate the process?

Facebook Ad Leads help you to find potential customers interested in your products or services and collect their information such as names, email addresses, phone numbers, and more. Also, it can be…

Your Gaming and Esports Update

Dignitas announced that it has officially closed $30M and in the process has formed a new parent company called New Meta Entertainment. Dignitas, which recently merged with Clutch Gaming, is the…

Understanding First Date Body Language

Our communication is 80% nonverbal and 20% verbal. We as human beings are incredibly perceptive to others and are constantly picking up on the nonverbal cues. If you’re interested in the topic and…